Chelsea: Klub Serba Pertama di Inggris yang Berdiri di Pub dengan Kisah-Kisah tentang Uang
SBO - Chelsea Football Club (Chelsea FC) didirikan pada 10 Maret 1905 di sebuah pub bernama The Rising Sun yang terletak di Fulham Road. Chelsea dengan cepat menarik perhatian penggemar, yang turut berkontribusi pada pertumbuhan klub, sehingga membantu mereka perlahan-lahan menjadi salah satu klub papan atas dengan berbagai prestasi sebagai yang pertama dalam banyak hal.
Setahun sebelum Chelsea didirikan, seorang pengusaha kaya bernama Henry Augustus Mears, yang lebih dikenal dengan nama Gus Mears, membeli kompleks atletik Stamford Bridge untuk diubah menjadi lapangan sepak bola. Mears sempat menawarkan tanah tersebut kepada Fulham FC, klub yang telah berdiri sejak 1879.
Namun, Fulham menolak tawaran tersebut. Tidak gentar, Mears memutuskan untuk membentuk klub sepak bola sendiri. Setelah melalui beberapa perdebatan tentang nama klub, termasuk nama Stamford Bridge FC, London FC, atau Kensington FC, akhirnya diputuskan bahwa klub tersebut akan diberi nama Chelsea FC, sesuai dengan nama daerah yang terletak dekat dengan Fulham.
Serba Pertama
Chelsea dengan cepat meraih popularitas di kalangan warga lokal dan menempatkan dirinya sebagai salah satu klub terbesar di ibu kota Inggris. Pada akhir 1910-an, Chelsea menjadi klub pertama di Inggris dengan rata-rata kehadiran penonton lebih dari 40 ribu orang.
Namun, pada tahun 1912, pendiri klub Gus Mears meninggal dunia akibat gagal ginjal. Kehadiran penonton yang sangat besar membuat The Pensioners - julukan Chelsea pada waktu itu - menjadi salah satu klub terkaya di Inggris, memungkinkan mereka untuk merekrut pemain-pemain terkenal.
Chelsea juga menjadi rumah bagi pemain non-Inggris pertama di Liga Sepak Bola Inggris, yaitu Nils Middelboe, yang bergabung dengan Chelsea pada tahun 1913. Meskipun demikian, lima dekade pertama keberadaan klub ini tidak banyak membuahkan hasil. Tim terus bergerak di antara Divisi 1 dan Divisi 2. Baru pada dekade kedua keberadaannya, Chelsea berhasil mencapai final Piala FA untuk pertama kalinya.
Jatuh dan Bangun Chelsea FC
Chelsea pertama kali mengikuti Liga pada tahun 1955. Meskipun meraih keberhasilan tak terduga ini, itu tidak cukup untuk mengubah nasib klub, yang kembali ke keadaan yang biasa-biasa saja.
Pada pertengahan 1960-an, Chelsea berhasil mencapai puncak popularitas, dengan banyak pemain terkenal menjadi bintang tamu tetap di Stamford Bridge. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, klub dipandang sebagai lawan yang tangguh. Setelah mengamankan Piala Liga pertama mereka pada tahun 1965, Chelsea meraih dua gelar lain, yakni Piala FA pada 1970 dan Piala Winners pada 1971. Namun, piala-piala tersebut menjadi gelar terakhir mereka dalam waktu yang cukup lama.
Chelsea mengalami kesulitan keuangan akibat proses pembangunan kembali Stamford Bridge dan meningkatnya hooliganisme di kalangan penggemar klub. Klub pun berada dalam posisi yang kritis. Selama beberapa dekade berikutnya, hasil pertandingan Chelsea tidak lagi menjadi prioritas utama, karena para pejabat klub lebih fokus berjuang menghindari kebangkrutan.
Kepemilikan keluarga Mears terhadap Chelsea berakhir pada 1982, ketika klub dijual seharga 1 poundsterling kepada pemilik baru, Ken Bates. Chelsea tidak kembali menjadi sorotan hingga pada tahun 1996, mereka menunjuk Ruud Gullit sebagai pelatih.
Di bawah pelatih asal Belanda ini, dan dengan tim yang dipimpin oleh pemain internasional Italia seperti Gianluca Vialli dan Gianfranco Zola, Chelsea kembali menjadi salah satu klub paling menarik dalam sepak bola Inggris. Meskipun klub tidak berhasil melangkah jauh di Liga Premier pada periode tersebut, mereka meraih beberapa kesuksesan, seperti dua kemenangan Piala FA pada 1997 dan 2000, serta kemenangan Piala Liga 1998. Selain itu, Chelsea juga berhasil meraih Piala Winners kedua mereka pada 1998 setelah mengalahkan Stuttgart 1-0 di final.
Pada periode ini, Chelsea didominasi oleh pemain asing. Sebuah pertandingan pada tahun 1999 menandai era baru dalam sepak bola Liga Inggris. Saat itu, Chelsea melawan Southampton tanpa seorang pun pemain Inggris di lapangan. Para pemainnya terdiri dari Ed De Goey (Belanda), Albert Ferrer (Spanyol), Frank Lebouef (Prancis), Emerson Thome (Brasil), Dan Petrescu (Rumania), Celestine Babayaro (Nigeria), Gus Poyet (Uruguay), Didier Deschamps (Prancis), Roberto Di Matteo (Italia), Gabriele Ambrosetti (Italia), dan Tore Andre Flo (Norwegia).
Era Abramovich
Pada 2003, Chelsea berubah selamanya, ketika klub dijual kepada miliarder asal Rusia, Roman Abramovich. Pemilik baru segera memimpin Chelsea ke era stabilitas keuangan, melunasi sebagian besar utang klub, dan menghabiskan sejumlah uang yang belum pernah dilakukan sebelumnya untuk memasukkan pemain bintang ke dalam tim.
Di bawah pelatih asal Portugal yang kontroversial, José Mourinho, Chelsea memenangi gelar Liga Premier berturut-turut pada 2005 dan 2006, serta dua Piala Liga pada 2005 dan 2007 dan Piala FA pada 2007.
Bahkan setelah Mourinho meninggalkan klub karena berselisih dengan Abramovich, Chelsea terus memiliki kekuatan yang dominan di sepa kbola Inggris. The Blues - julukan Chelsea - kembali memenangkan satu gelar liga, dua Piala FA, Liga Champions, dan Liga Eropa dalam enam tahun.
Tak lama setelah kembalinya Mourinho pada 2013, Chelsea memenang Piala Liga lainnya yang merupakan gelar liga kelima mereka. Setelah periode kinerja yang lemah, Chelsea memecat José Mourinho pada 2015. Kini Chelsea di bawah asuhan Thomas Tuchel baru saja menjuarai gelar Liga Champions mereka yang