Tampilkan postingan dengan label PSSI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PSSI. Tampilkan semua postingan

Pengambilan Sumpah WNI Romeny & 2 Pemain Lain Dilakukan 8 Februari

 

S.B.O - Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Atgas, mengungkapkan bahwa Ole Romeny dan dua pemain Timnas Indonesia U-20 akan menjalani prosesi pengambilan sumpah naturalisasi pada 8 Februari 2025 mendatang. Proses naturalisasi Romeny, yang sudah dimulai sejak tahun lalu, kini hampir rampung. Pemain sayap yang saat ini membela Oxford United tersebut sudah bertemu dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pada November 2024.

Romeny akan resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) setelah mengucapkan sumpah pada tanggal tersebut. Supratman juga memastikan bahwa selain Romeny, dua pemain U-20 lainnya yang sedang dalam proses naturalisasi juga akan menjalani prosesi yang sama pada hari yang sama, meskipun nama-nama mereka belum diungkapkan ke publik.

"Insya Allah, pada 8 Februari nanti, selain Romeny, dua pemain U-20 yang sedang dalam proses naturalisasi juga akan mengambil sumpah mereka," ujar Supratman seperti yang dikutip dari detikNews.

Proses naturalisasi yang hampir selesai ini memberikan peluang besar bagi Romeny untuk bergabung dengan Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Indonesia akan melakoni pertandingan tandang ke Australia pada 20 Maret 2025, diikuti dengan laga melawan Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno pada 25 Maret 2025. Romeny diprediksi akan menjadi tambahan kekuatan yang signifikan bagi Tim Garuda di bawah pelatih Patrick Kluivert, yang saat ini tengah mempersiapkan skuadnya untuk meraih tiket lolos ke Piala Dunia 2026.

Saat ini, Timnas Indonesia berada di posisi ketiga Grup C pada ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, dengan koleksi enam poin, hanya tertinggal satu angka dari Australia yang berada di posisi kedua.


Erick Thohir Undang Timnas Belanda Hadapi Timnas Indonesia

S.B.O - Erick Thohir Bertemu Petinggi KNVB dan Undang Timnas Belanda Hadapi Timnas Indonesia

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, baru-baru ini melakukan kunjungan ke Belanda bersama jajaran PSSI. Mereka mengunjungi KNVB Campus di Zeist dan bertemu dengan Sekretaris Jenderal Federasi Sepak Bola Nasional Belanda (KNVB), Gijs De Jong.

Dalam kunjungannya, Erick Thohir menyatakan bahwa PSSI ingin mempelajari sistem pengembangan sepak bola yang diterapkan oleh KNVB, baik dalam pengembangan talenta junior maupun senior, serta sepak bola wanita. Salah satu fokus utama yang dibahas adalah pengembangan liga di Indonesia.

"PSSI ingin memastikan pengelolaan grassroots yang dapat menghasilkan pemain berkualitas untuk masa depan. Kami di PSSI juga mempelajari bagaimana kerja sama KNVB dengan liga-liga yang dapat melahirkan pemain berkualitas, namun tetap memberikan ruang bagi pemain amatir," tulis Erick Thohir dalam postingan di media sosial pribadinya.

Selain itu, ada pernyataan menarik dari Erick Thohir, di mana ia mengungkapkan bahwa PSSI telah mengundang Timnas Belanda untuk datang ke Indonesia dan melawan Timnas Indonesia.

"Kami juga mengundang Timnas senior Belanda untuk bermain di Indonesia," ungkapnya.

Undangan tersebut bisa berarti bahwa Timnas Indonesia berpeluang menghadapi Timnas Belanda dalam laga persahabatan di FIFA Matchday. Namun, pertandingan ini kemungkinan tidak akan digelar dalam waktu dekat, mengingat Indonesia masih menjalani ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia hingga Juni mendatang. Sementara itu, Timnas Belanda masih terlibat dalam kompetisi UEFA Nations League hingga Maret mendatang.



Erspo Luncurkan Jersey Baru Timnas Indonesia, Dijual Mulai 14 Februari


S.B.O - Erspo, sebagai penyedia jersey dan apparel resmi PSSI, meluncurkan jersey baru untuk Timnas Indonesia yang akan dijual mulai 14 Februari 2025.


Dengan tema
'Indonesia Pusaka: SEMARAK KEBANGGAAN INDONESIA', jersey ini menggambarkan semangat dan kekuatan bangsa Indonesia yang diwariskan turun-temurun. Sebagai warisan yang tak ternilai, hal ini mencakup bukan hanya sejarah panjang perjuangan bangsa, ragam budaya yang kaya dengan ciri khas masing-masing, tetapi juga kekayaan alam Indonesia yang melimpah.

Dalam pernyataan resminya, Erspo menyebutkan bahwa jersey terbaru ini merupakan pusaka yang mencerminkan jati diri, kekuatan, dan kebanggaan Tim Nasional sebagai wakil dari bangsa Indonesia. Inspirasi desainnya mengangkat motif yang menjadi representasi dari keberagaman, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Mengambil tiga elemen utama — gunung, flora endemik Indonesia, dan Bunga Edelweis (Anaphalis javanica) — desain ini mewakili kekayaan alam Indonesia. Garuda, lambang negara Indonesia, juga hadir sebagai simbol utama, mencerminkan keberagaman budaya dan keindahan alam yang dituangkan dalam bentuk relief. Relief ini mengingatkan pada artefak candi, yang merupakan warisan visual kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia.

"Kami merasa terhormat dapat membawa simbol-simbol warisan Indonesia ke dalam dunia sepak bola. Relief Garuda dan bunga edelweiss menginspirasi kami setiap hari. Melalui jersey ini, kami ingin menampilkan semangat bangsa kita—kuat, tangguh, dan penuh kebanggaan," ujar Muhammad Sadad, Pendiri Erspo.

"Kami percaya jersey ini akan menginspirasi para pemain dan Garuda Fans untuk bangga dengan identitas mereka serta merayakan hubungan abadi antara budaya Indonesia yang kaya dan masa depan sepak bola Indonesia di lapangan," tambahnya.

Selain itu, Erspo juga merilis desain badge dan nameset terbaru yang menceritakan keberagaman bangsa Indonesia. Beberapa elemen desain yang digunakan meliputi:

  • Perisai: Terinspirasi dari perisai Garuda, melambangkan perjuangan dan kekuatan pertahanan sepak bola Indonesia.
  • Tekstur Garis & Titik: Mewakili lapangan sebagai arena bertanding para insan sepak bola Indonesia.
  • Pola Kotak-Kotak: Menggambarkan semangat Bhinneka Tunggal Ika, yang selalu menjunjung tinggi persatuan di tengah berbagai perbedaan.
  • Pola Lingkaran: Melambangkan matahari terbit, yang menandakan harapan yang selalu ada untuk kemajuan sepak bola Indonesia.
  • Burung Garuda: Sebagai lambang negara Indonesia, dengan garis-garis yang menggambarkan pancaran cahaya Garuda.
  • Motif Batik: Mewakili identitas Indonesia melalui seni dan budaya.
  • Paruh Garuda - 7 & 3: Angka 7 dan 3 menggambarkan karakter ujung serif yang menyerupai bentuk paruh Garuda, dengan lekukan tajam yang menjorok ke bawah, memberikan kesan dinamis dan tegas, mencerminkan kekuatan dan ketangguhan.
  • Jambul Garuda - 2 & 5: Angka 2 dan 5 terinspirasi oleh jambul Garuda yang menjulang tinggi, memberikan sentuhan elegan dan penuh energi, melambangkan semangat yang mengarah ke puncak.
  • Helai Garuda - R: Huruf "R" terinspirasi dari lekukan helai sayap Garuda, dengan desain yang lembut namun tegas, menciptakan keseimbangan antara tradisi dan modernitas.

Serif pada angka dan huruf memberikan aksen flare yang unik, menggambarkan kesinambungan antara elemen tradisional dan desain modern. Hal ini menjadikan tipe huruf pada jersey bukan hanya fungsional, tetapi juga sarat makna visual yang mendalam.

Jersey kandang terbaru ini akan tersedia untuk pembelian di platform online mulai 14 Februari 2025. Kami berharap jersey ini dapat diterima dengan baik oleh seluruh Garuda Fans dan menjadi simbol kebanggaan, baik di dalam maupun di luar lapangan.


Madam Pang Ngaku Belajar ke Erick Thohir soal Naturalisasi

S.B.O - Presiden Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT), Nuanphan Lamsam, yang akrab disapa Madam Pang, mengungkapkan kekecewaannya atas kegagalan Timnas Thailand meraih gelar juara di Piala AFF 2024 setelah kalah dari Vietnam di final.

Madam Pang menyadari bahwa persaingan di kawasan Asia Tenggara semakin ketat, dengan Vietnam yang terus bangkit meskipun ditinggal pelatih Park Hang-seo. Sementara itu, Timnas Indonesia terus memperlihatkan kekuatan berkat kontribusi pemain-pemain naturalisasi, yang sebagian besar berasal dari keturunan Indonesia.

Terkait dengan pemain keturunan, Madam Pang berkomitmen untuk mencari potensi tersebut guna memperkuat Timnas Thailand. Namun, ia menegaskan bahwa pencarian ini harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan kompetensi.

“Kami perlu secara aktif mengidentifikasi pemain-pemain keturunan Thailand yang bermain di luar negeri dan menjajaki peluang-peluang naturalisasi untuk pemain-pemain berbakat lainnya,” ujar Madam Pang, seperti dilansir dari Vn Express.

Federasi Sepak Bola Thailand (FTA) sudah mulai mencari pemain keturunan Thailand di Eropa, di antaranya adalah Erik Kahl, bek kiri yang memiliki darah Thailand dan Swedia, serta Jude Soonsup-Bell, seorang striker muda berdarah Thailand-Inggris. Jude yang masih berusia 20 tahun, merupakan produk akademi Chelsea dan kini bermain di klub divisi dua Spanyol, Córdoba. Jude juga pernah memperkuat Timnas Inggris U-16.

Madam Pang mengungkapkan bahwa dirinya sudah berdiskusi dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengenai kebijakan naturalisasi pemain keturunan. Menurutnya, Thailand bisa meniru keberhasilan Indonesia dalam menerapkan kebijakan serupa di kualifikasi Piala Dunia.

"Banyak negara yang mengadopsi kebijakan naturalisasi pemain-pemain dari Eropa dengan pengalaman terbaik," imbuhnya. "Saya sudah berbicara dengan Ketum PSSI (Erick Thohir) tentang bagaimana kebijakan tersebut berhasil dalam kualifikasi Piala Dunia. Jika kami berkomitmen, kami bisa meningkatkan prestasi timnas," jelasnya.

Madam Pang dan beberapa petinggi FAT baru-baru ini mengunjungi Indonesia pada Oktober lalu. Dalam kunjungan tersebut, mereka bertemu dengan Erick Thohir di kantor PSSI untuk melakukan diskusi, yang disambut dengan hangat oleh Ketua Umum PSSI tersebut.


5 Pemain Kepercayaan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

 

S.B.O - PSSI mengumumkan bahwa mereka harus berpisah dengan pelatih Shin Tae-yong, keputusan yang disampaikan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pada Senin (6/1/2025). Keputusan ini membuat banyak pihak memperhatikan perjalanan Shin Tae-yong selama menangani Timnas Indonesia.

Sejak ditunjuk menjadi pelatih pada tahun 2020, Shin Tae-yong memberi banyak kesempatan kepada sejumlah pemain untuk berkembang dan tampil di level internasional. Berikut ini adalah lima pemain yang paling sering mendapatkan kepercayaan dari pelatih asal Korea Selatan tersebut.

1. Ricky Kambuaya

Ricky Kambuaya pertama kali dipanggil ke Timnas Indonesia pada September 2021 dan melakukan debutnya pada 7 Oktober 2021, dalam pertandingan melawan Taiwan. Sejak saat itu, Kambuaya menjadi salah satu pemain inti yang tak tergantikan. Berdasarkan data dari Transfermarkt, Kambuaya sudah tampil 37 kali bersama Timnas Indonesia dan mencetak lima gol.

2. Rizky Ridho

Rizky Ridho, yang kini membela Persija Jakarta, menjadi salah satu bek andalan Shin Tae-yong. Pemain berusia 22 tahun ini telah mencatatkan 41 caps bersama Timnas Indonesia. Selain itu, Rizky Ridho turut berkontribusi dalam pencapaian sejarah Timnas Indonesia, termasuk lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 dan menembus semifinal Piala Asia U-23 2024.

3. Witan Sulaeman

Witan Sulaeman adalah pemain yang paling sering dimainkan oleh Shin Tae-yong di lini serang. Dengan 45 caps bersama Timnas, Witan tercatat sebagai pemain Indonesia yang paling produktif di bawah arahan pelatih asal Korea Selatan tersebut, dengan sembilan gol dan delapan assist. Peran Witan sangat penting dalam pengembangan serangan Timnas Indonesia.

4. Asnawi Mangkualam

Asnawi Mangkualam menempati urutan kedua dalam hal jumlah caps terbanyak di bawah asuhan Shin Tae-yong. Pemain yang berposisi sebagai bek sayap ini telah tampil sebanyak 46 kali untuk Timnas Indonesia. Asnawi juga ikut berperan dalam tujuh turnamen bersama Shin Tae-yong, termasuk tampil di Piala AFF 2024, serta mencetak dua gol dan tujuh assist.

5. Pratama Arhan

Pratama Arhan adalah pemain yang paling banyak dipercaya oleh Shin Tae-yong. Dengan total 49 caps untuk Timnas Indonesia, Arhan dikenal dengan kemampuannya yang luar biasa, termasuk lemparan jauh yang sering menjadi senjata andalan dalam situasi set-piece. Sepanjang perjalanan bersama Shin Tae-yong, Arhan telah mencetak tiga gol dan memberikan sembilan assist untuk Timnas.


Shin Tae-yong Dipecat Bukan karena Gagal di Piala AFF, tapi..

S.B.O - PSSI resmi memecat Shin Tae-yong dari jabatan pelatih Timnas Indonesia. Kegagalan di Piala AFF 2024 bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan pemecatan pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Shin Tae-yong dipecat pada Senin (6/1/2025) siang WIB setelah evaluasi dari federasi. Pemecatan ini terjadi setelah Timnas Indonesia gagal melaju ke semifinal Piala AFF 2024, usai kalah 0-1 dari Filipina pada matchday terakhir Grup B.

Laga tersebut berlangsung di Stadion Manahan, Solo, di mana Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan gagal mengatasi Filipina dan hanya finis di urutan ketiga grup. Timnas Indonesia kalah bersaing dengan Vietnam dan Filipina, yang melaju ke babak selanjutnya.

Namun, kegagalan di Piala AFF 2024 bukanlah satu-satunya alasan pemecatan Shin Tae-yong. PSSI sebelumnya juga sudah melakukan evaluasi terhadap kinerja sang pelatih, terutama di kualifikasi Piala Dunia 2026, termasuk hasil buruk melawan China pada Oktober 2024.

Timnas Indonesia, yang sebelumnya tengah berada dalam euforia positif setelah meraih poin di tiga laga pertama, justru takluk 1-2 dari China yang saat itu belum meraih poin. Beberapa perubahan dalam susunan pemain yang dilakukan STY dianggap berkontribusi terhadap kekalahan tersebut.

"Setiap pertandingan yang kita jalani pasti ada evaluasi. Kami melihat Indonesia vs China. Mungkin terlihat ambisius, padahal kita sudah merencanakan strategi dan target kemenangan," ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam pernyataan resminya.

"Bayangkan jika kita kalah dari Saudi, apakah ada konferensi pers hari ini? Tentu saja, kita sudah pasti gagal ke Piala Dunia karena tidak meraih poin," tambahnya. "Dengan hasil empat laga ini, kita berharap bisa meraih poin. Jadi, sekecil apapun hasilnya, harus kita perbaiki," tegasnya.

Meskipun pemecatan Shin Tae-yong terjadi setelah kegagalan di Piala AFF, Timnas Indonesia sebenarnya masih memiliki peluang untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Saat ini, Merah-Putih berada di urutan ketiga klasemen Grup C dengan 6 poin, hasil dari sekali menang dan tiga kali imbang.