Tampilkan postingan dengan label Shin Tae-yong. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Shin Tae-yong. Tampilkan semua postingan

Profil Patrick Kluivert, Pelatih Baru Timnas Indonesia


S.B.O - Patrick Kluivert baru saja ditunjuk sebagai pelatih baru Timnas Indonesia, menggantikan Shin Tae-yong yang dipecat dua hari lalu. Kluivert dikontrak hingga 2027 dengan opsi perpanjangan satu tahun. Dalam tugas barunya ini, Kluivert akan didampingi oleh dua asisten pelatih, yaitu Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Misi berat kini diembannya, yakni membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

Penunjukan Kluivert tentu menimbulkan beragam reaksi, dengan sejumlah pihak meragukan keputusan tersebut, mengingat perbedaan besar antara catatan kariernya sebagai pemain dan pelatih. Namun, keputusan sudah diambil dan kini Kluivert resmi menjadi pelatih baru bagi Skuad Garuda yang dipimpin oleh Jay Idzes dan rekan-rekannya.

Karier Cemerlang di Lapangan Hijau

Sebagai pemain, Kluivert adalah salah satu striker top di era 1990-an. Ia memulai karier profesionalnya di Ajax Amsterdam pada tahun 1994. Kluivert memainkan peran penting dalam membantu Ajax menjuarai Liga Champions 1995. Setelah semusim di AC Milan, ia melanjutkan kariernya di Barcelona, di mana ia mencapai puncak prestasi dengan mencetak 122 gol dalam 257 penampilan.

Setelah itu, Kluivert memperkuat sejumlah klub besar lainnya, termasuk Newcastle United, Valencia, dan PSV Eindhoven, sebelum akhirnya mengakhiri kariernya sebagai pemain di Lille pada 2008.

Perjalanan Karier Kepelatihan

Karier kepelatihan Kluivert dimulai pada 2008-2009, saat ia menjadi pelatih striker di AZ Alkmaar. Ia kemudian melanjutkan sebagai asisten pelatih di Brisbane Roar, sebelum kembali menjadi pelatih striker di NEC Nijmegen dan kemudian pelatih tim muda di FC Twente U-21.

Pada periode 2012-2014, Kluivert menjabat sebagai asisten pelatih Timnas Belanda. Ia juga memiliki pengalaman melatih Timnas Curacao dalam dua periode (2015-2016) dan sebagai caretaker di tahun 2021. Selain itu, Kluivert pernah menjadi pelatih Ajax U-19, asisten pelatih Timnas Kamerun, serta pelatih akademi Barcelona.

Yang terbaru, Kluivert melatih klub Turki, Adana Demirspor, pada tahun 2023. Di sana, ia hanya bertahan selama 20 pertandingan dengan catatan delapan kemenangan, enam hasil imbang, dan enam kekalahan.

Lisensi UEFA Pro dan Pengalaman di Dunia Sepak Bola

Di luar perannya sebagai pelatih, Kluivert juga pernah menjabat sebagai Direktur Olahraga Paris Saint-Germain (PSG) pada 2016-2017. Dengan lisensi kepelatihan UEFA Pro, pria berusia 48 tahun ini tentu memiliki dasar yang cukup kuat meski perjalanan karier kepelatihannya tidak secerah karier bermainnya.

Kini, Kluivert menghadapinya tantangan besar di Timnas Indonesia dengan harapan membawa perubahan dan prestasi gemilang bagi sepak bola tanah air.


Patrick Kluivert Dirumorkan Jadi Pelatih Timnas Indonesia Gantikan Shin Tae-yong

 

S.B.O - Patrick Kluivert kini tengah dirumorkan menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia, menggantikan Shin Tae-yong. Kabar ini pertama kali diungkapkan oleh pakar transfer Fabrizio Romano, yang menyebutkan bahwa ia mendapat informasi terpercaya terkait kesepakatan tersebut.

"Patrick Kluivert akan menandatangani kontrak sebagai pelatih kepala Indonesia. Kesepakatan telah tercapai," tulis Romano di akun media sosial pribadinya.

Dari informasi yang didapat Fabrizio, Kluivert telah mencapai kesepakatan untuk menandatangani kontrak dua tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun lagi. "Kontraknya dua tahun, dengan opsi dua tahun tambahan. Presentasi akan dilakukan pada tanggal 12 Januari di Indonesia," ujar Romano.

Jika rumor ini terbukti benar, Patrick Kluivert akan memiliki target besar sebagai pelatih Timnas Indonesia, salah satunya adalah membantu tim melewati kualifikasi Piala Dunia 2026. Saat ini, Timnas Indonesia masih memiliki peluang untuk lolos ke turnamen tersebut, dengan posisi ketiga di klasemen Grup C, mengumpulkan 6 poin dari sekali menang dan tiga kali imbang.

"Target utamanya adalah melewati kualifikasi Piala Dunia," tambah Fabrizio.

Kluivert sendiri memiliki segudang pengalaman di dunia pelatihan. Ia pernah menjadi asisten pelatih Timnas Belanda, pelatih akademi Barcelona, pelatih Timnas Curacao, serta pelatih klub Turki, Adana Demirspor. Sebagai pemain, Kluivert juga memiliki karier gemilang di klub-klub besar seperti Ajax, AC Milan, Barcelona, dan Newcastle United.

Sebelumnya, PSSI telah mempersiapkan pelatih pengganti Shin Tae-yong. Meskipun identitas pelatih tersebut masih dirahasiakan, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyebutkan bahwa pelatih yang akan ditunjuk berasal dari Eropa, tepatnya dari Belanda. "Pelatih baru ini berasal dari Belanda, dan memiliki rekam jejak yang sangat baik," ungkap Erick Thohir dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta, pada Senin (6/1/2025).

Namun, Erick Thohir enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai identitas pelatih tersebut. "Untuk informasi lebih lanjut, sesi media akan digelar pada tanggal 12 Januari 2025," tambahnya.

Selain konferensi pers, pelatih baru juga akan menjalani tur untuk melihat fasilitas yang akan digunakan tim. "Pada tanggal 12, akan ada sesi preskon untuk media. Pada tanggal 13, pelatih baru akan diajak berkeliling untuk melihat fasilitas yang bisa digunakan oleh tim. Kemungkinan juga akan ada pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada pukul 14.00, dan kita lihat apakah Bapak Presiden juga berkenan untuk bertemu," jelas Erick Thohir.


5 Pemain Kepercayaan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

 

S.B.O - PSSI mengumumkan bahwa mereka harus berpisah dengan pelatih Shin Tae-yong, keputusan yang disampaikan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pada Senin (6/1/2025). Keputusan ini membuat banyak pihak memperhatikan perjalanan Shin Tae-yong selama menangani Timnas Indonesia.

Sejak ditunjuk menjadi pelatih pada tahun 2020, Shin Tae-yong memberi banyak kesempatan kepada sejumlah pemain untuk berkembang dan tampil di level internasional. Berikut ini adalah lima pemain yang paling sering mendapatkan kepercayaan dari pelatih asal Korea Selatan tersebut.

1. Ricky Kambuaya

Ricky Kambuaya pertama kali dipanggil ke Timnas Indonesia pada September 2021 dan melakukan debutnya pada 7 Oktober 2021, dalam pertandingan melawan Taiwan. Sejak saat itu, Kambuaya menjadi salah satu pemain inti yang tak tergantikan. Berdasarkan data dari Transfermarkt, Kambuaya sudah tampil 37 kali bersama Timnas Indonesia dan mencetak lima gol.

2. Rizky Ridho

Rizky Ridho, yang kini membela Persija Jakarta, menjadi salah satu bek andalan Shin Tae-yong. Pemain berusia 22 tahun ini telah mencatatkan 41 caps bersama Timnas Indonesia. Selain itu, Rizky Ridho turut berkontribusi dalam pencapaian sejarah Timnas Indonesia, termasuk lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 dan menembus semifinal Piala Asia U-23 2024.

3. Witan Sulaeman

Witan Sulaeman adalah pemain yang paling sering dimainkan oleh Shin Tae-yong di lini serang. Dengan 45 caps bersama Timnas, Witan tercatat sebagai pemain Indonesia yang paling produktif di bawah arahan pelatih asal Korea Selatan tersebut, dengan sembilan gol dan delapan assist. Peran Witan sangat penting dalam pengembangan serangan Timnas Indonesia.

4. Asnawi Mangkualam

Asnawi Mangkualam menempati urutan kedua dalam hal jumlah caps terbanyak di bawah asuhan Shin Tae-yong. Pemain yang berposisi sebagai bek sayap ini telah tampil sebanyak 46 kali untuk Timnas Indonesia. Asnawi juga ikut berperan dalam tujuh turnamen bersama Shin Tae-yong, termasuk tampil di Piala AFF 2024, serta mencetak dua gol dan tujuh assist.

5. Pratama Arhan

Pratama Arhan adalah pemain yang paling banyak dipercaya oleh Shin Tae-yong. Dengan total 49 caps untuk Timnas Indonesia, Arhan dikenal dengan kemampuannya yang luar biasa, termasuk lemparan jauh yang sering menjadi senjata andalan dalam situasi set-piece. Sepanjang perjalanan bersama Shin Tae-yong, Arhan telah mencetak tiga gol dan memberikan sembilan assist untuk Timnas.


Shin Tae-yong Dipecat Bukan karena Gagal di Piala AFF, tapi..

S.B.O - PSSI resmi memecat Shin Tae-yong dari jabatan pelatih Timnas Indonesia. Kegagalan di Piala AFF 2024 bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan pemecatan pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Shin Tae-yong dipecat pada Senin (6/1/2025) siang WIB setelah evaluasi dari federasi. Pemecatan ini terjadi setelah Timnas Indonesia gagal melaju ke semifinal Piala AFF 2024, usai kalah 0-1 dari Filipina pada matchday terakhir Grup B.

Laga tersebut berlangsung di Stadion Manahan, Solo, di mana Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan gagal mengatasi Filipina dan hanya finis di urutan ketiga grup. Timnas Indonesia kalah bersaing dengan Vietnam dan Filipina, yang melaju ke babak selanjutnya.

Namun, kegagalan di Piala AFF 2024 bukanlah satu-satunya alasan pemecatan Shin Tae-yong. PSSI sebelumnya juga sudah melakukan evaluasi terhadap kinerja sang pelatih, terutama di kualifikasi Piala Dunia 2026, termasuk hasil buruk melawan China pada Oktober 2024.

Timnas Indonesia, yang sebelumnya tengah berada dalam euforia positif setelah meraih poin di tiga laga pertama, justru takluk 1-2 dari China yang saat itu belum meraih poin. Beberapa perubahan dalam susunan pemain yang dilakukan STY dianggap berkontribusi terhadap kekalahan tersebut.

"Setiap pertandingan yang kita jalani pasti ada evaluasi. Kami melihat Indonesia vs China. Mungkin terlihat ambisius, padahal kita sudah merencanakan strategi dan target kemenangan," ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam pernyataan resminya.

"Bayangkan jika kita kalah dari Saudi, apakah ada konferensi pers hari ini? Tentu saja, kita sudah pasti gagal ke Piala Dunia karena tidak meraih poin," tambahnya. "Dengan hasil empat laga ini, kita berharap bisa meraih poin. Jadi, sekecil apapun hasilnya, harus kita perbaiki," tegasnya.

Meskipun pemecatan Shin Tae-yong terjadi setelah kegagalan di Piala AFF, Timnas Indonesia sebenarnya masih memiliki peluang untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Saat ini, Merah-Putih berada di urutan ketiga klasemen Grup C dengan 6 poin, hasil dari sekali menang dan tiga kali imbang.


STY Akui Gagal di Piala AFF 2024, tapi...


Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengakui bahwa kegagalan Garuda melaju ke fase gugur Piala AFF 2024 adalah tanggung jawabnya. Namun, ia juga menegaskan bahwa para pemain muda yang dibawanya telah tampil dengan usaha yang maksimal.

Indonesia harus menelan kekalahan 0-1 dari Filipina pada laga terakhir penyisihan Grup B, Sabtu (21/12) malam WIB. Kekalahan tersebut membuat Indonesia disalip oleh Filipina, yang finis di posisi kedua dengan enam poin, dan harus puas berada di peringkat ketiga. Vietnam, yang menjadi juara grup dengan 10 poin, lolos bersama Filipina ke semifinal.

Hasil ini menjadi yang kelima kalinya Indonesia gagal melaju ke fase gugur Piala AFF, setelah sebelumnya mengalami hal serupa pada 2007, 2012, 2014, dan 2018. Performa Timnas Indonesia di turnamen ini pun mendapat sorotan, terutama mengingat mayoritas pemain yang dipanggil berusia 19 hingga 21 tahun.

Selama turnamen, Indonesia hanya mampu mencetak empat gol, semuanya melalui situasi bola mati, dan tidak ada penyerang yang berhasil mencatatkan namanya di papan skor. Meskipun demikian, Shin Tae-yong tetap memberikan apresiasi terhadap perjuangan anak asuhnya.

"Kami kalah, ini sangat disayangkan. Pemain kami rata-rata berusia 20 tahun, dan mereka melawan tim senior yang sangat solid. Saya melihat harapan besar dari permainan tim malam ini, sehingga kami harus terus berusaha agar bisa berkembang lebih baik ke depannya. Terima kasih atas kerja keras pemain muda Indonesia," kata STY dalam konferensi pers usai pertandingan, dikutip dari detikJateng.

"Memang bisa dibilang ini kegagalan karena kami tidak lolos fase grup. Tapi perlu diingat, ini bukan Timnas senior. Jika kami membawa timnas senior, saya yakin kami bisa juara. Ini mungkin dianggap kegagalan, tetapi ini memberikan pengalaman berharga bagi para pemain muda kami," lanjutnya.

Kegagalan ini menjadi catatan terburuk bagi Shin Tae-yong di Piala AFF, mengingat sebelumnya ia berhasil membawa Indonesia menjadi runner-up pada 2020 dan semifinalis pada 2022.


STY Ungkap Alasan Baru Turunkan Asnawi & Rafael di Babak Kedua

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, membeberkan alasan di balik keputusannya menurunkan Asnawi Mangkualam dan Rafael Struick pada babak kedua dalam laga melawan Myanmar.

Timnas Indonesia mempercayakan mayoritas pemain muda saat bertandang ke Myanmar dalam laga perdana Piala AFF 2024 di Stadion Thuwunna, Yangon, pada Senin (9/12/2024). Asnawi dan Rafael ditempatkan di lapangan pada awal babak kedua dengan harapan dapat menjadi pembeda.

Selain kedua pemain tersebut, Shin Tae-yong juga memasukkan Victor Dethan saat babak kedua dimulai. Kehadiran ketiganya terbukti mampu mengubah arah pertandingan, di mana Asnawi bahkan menjadi aktor di balik terciptanya gol semata wayang dalam laga tersebut.

"Rafael baru tiba kemarin (Minggu, 8 Desember), begitu juga dengan Asnawi. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk memainkan mereka kurang dari 45 menit, mungkin sekitar 30 menit," ungkap Shin Tae-yong setelah pertandingan. "Alasan saya tidak memasukkan keduanya di babak pertama adalah untuk menjaga kondisi para pemain," tambahnya.

Indonesia berhasil meraih kemenangan 1-0 atas Myanmar melalui gol yang dicetak oleh Asnawi setelah terjadi kekacauan di kotak penalti. Namun, gol tersebut masih menjadi perdebatan, bahkan AFF sendiri tidak konsisten dalam menyebut gol tersebut sebagai gol bunuh diri pemain Myanmar atau gol milik Asnawi.

Asnawi Mangkualam melepaskan tendangan yang mengenai mistar gawang Myanmar. Bola kemudian memantul ke tubuh kiper Myanmar, Zin Nyi Nyi Aung, sebelum akhirnya masuk ke gawang.

Menurut situs AFF, gol tersebut diakui sebagai bunuh diri Zin Nyi Nyi Aung dan juga gol milik Asnawi. Sementara dalam laporan pertandingan, Asnawi disebut sebagai pencetak gol.

Selanjutnya, Timnas Indonesia akan menjamu Laos di Stadion Manahan, Solo, pada Kamis (12/12). Pertandingan ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk membuktikan kemampuannya setelah mengalami kesulitan dalam pertandingan sebelumnya.